Selasa, 06 Maret 2012

Tugas Kuliah 6 Jaringan Komputer, Pra UTS


ERWIN SEPTI F/100213300530/D3 Perputakaan UM 

Tugas Kuliah 6 Jaringan Komputer, Pra UTS
1.      Sebutkan  dan  jelaskan  jenis-jenis protokol pada jaringan komputer ?
2.      Jelaskan perbedaan TCP dan UDP !
3.      Bagaimana mekanisme 2 host dengan menggunakan protokol TCP ?

A. Jenis-Jenis Protokol Jaringan Komputer
Protokol Jaringan adalah satu set aturan yang mengatur online komunikasi di antara beberapa buah komputer yang ada dalam  suatu jaringan. Peraturan-peraturan tersebut  termasuk pedoman yang mencakup beberapa kriteria-kriteria sebuah jaringan. Ini termasuk cara mengakses, topologi fisik yang diizinkan, jenis-jenis perkabelan, dan kecepatan pengiriman data. Protokol Jaringan diibaratkan sebagai bahasa komunikasi antar komputer dalam jaringan.

Jenis-Jenis Protokol Jaringan
Contoh-contoh protocol yang popular digunakan adalah :
1.      Ethernet
2.      Local Talk
3.      Token Ring
4.      FDDI

Protokol Jaringan Ethernet
     Protokol Jaringan Ethernet merupakan protokol yang paling banyak digunakan. Ethernet menggunakan cara mamsuknya (access method) yang dikenal sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection)
     Ia merupakan suatu sistem dimana setiap komputer menunggu instruksi melakui kabel sebelum mengirim pesan melalui jaringan, Jika jaringan ditemukan sibuk, barulah komputer tersebut menyampaikan informasi atau pesan. Jika satu node lain sebelumnya telah menyiarkan pesan melalui kabel, komputer tersebut akan menunngu dan akan mencoba kembali ketika rute mengizinkan.
     Terkadang ada dua komputer yang kebetulan mengirim pesan pada waktu yang bersamaan. Bila kejadian ini terjadi maka terjadilah tabrakan. Kedua komputer tersebut akan mundur sementara sebelum mengirim pesan kembali. Dengan sistem pengiriman yang sebegini, pelanggaran merupakan sesuatu yang lumrah. Namun, keterlambatan yang terjadi akibat tabrakan dan pengiriman kembali data itu tadi, adalah kecil dan biasanya tidak mempengaruhi kecepatan transmisi data di dalam jaringan.
     Protokol Jaringan Ethernet biasanya digunakan untuk topologi linier bus, bintang atau pepohonan. Data bisa dikirim menggunakan kabel pasangan berpintal (twisted pair), kabel sipaksi (coaxial) atau kabel fiber optik pada kecepatan 10 Mbps.

Protokol Jaringan Ethernet Cepat (FAST ETHERNET)
     Untuk meningkatkan pengiriman informasi yang lebih cepat, protokol Ethernet telah membangun suatu standar yang mendukung dan memungkinkan 100 Mbs. Inilah yang dikenal sebagai Ethernet patas. Ethernet cepat membutuhkan penggunaan concentrator atau pusat yang berbeda dan lebih mahal biayanya dan jaringan kartu antarmuka (network interface card). Sebagai tambahan, kabel 5 pasangan berpintal (twisted pair) atau kabel fiber optic jika perlu.


Protokol Jaringan Local Talk
     Local Talk adalah protokol jaringan yang dikembangkan oleh Apple Conmputer untuk komputer Macintosh, Cara yang digunakan oleh Local Talk disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access dengan Collision Avoidance). Ia hampir sama dengan CSMA/CD kecuali komputer member sinyal sebelum data akan dikirim. Adapter untuk Local Talk dan kabel pasangan berpintal yang khusus bisa digunakan untuk menghubungkan satu seri komputer menggunakan port bersiri. Sistem operasi Macintosh memungkinkan sistem operasi sesama client (peer to peer) tanpa perlu perangkat lunak tambahan. Dengan penambahan versi file server dan perangkat lunak AppleShare, sistem klien-server (client-server) boleh dilaksanakan.
     Protokol Local Talk mengizinkan topologi linier bus atau topologi tree dengan menggunakan kabel pasangan berpintal. Satu kekurangan kecil untuk Local Talk adalah dari segi kecepatan. Kecepatan untuk pengiriman informasi untuk Local Talk hanya 230 Kbps.

Protokol Jaringan Token Ring
     Protokol Jaringan Token Ring  dikem\bangkan oleh perusahaan IBM pada pertengahan tahun 1980-an. Cara masuknya (access method) menggunakan cara pengiriman informasi di dalam suatu lingkaran.
     Di dalam Token Ring, beberapa komputer dihubungkan untuk memungkinkan sinyal tinggal di sepanjang onlne jaringan computer tersebut. Satun token elektronik bergerak mengelilingi lingkaran dari satu komputer ke satu komputer dan jika komputer tersebut tidak memiliki informasi untuk dikirim, ia akan bergerak melewati komputer tersebut ke stasiun kerja berikutnya. Jika komputer tersebut akan mengirimkan informas, ia akan mengisi data atau informasi kepada token yang datang kepadanya.
     Token tersebut kemudian bergerak melanjutkan perjalanannya hingga ia sampai ke komputer di mana data atau informasi tersebut akanm dikirimi. Pada titik ini, data atau informasi tersebut akan diperoleh oleh komputer yang menerima.
     Protokol Jaringan Token Ring menghendaki topologi Star-Ring(star-wired ring) dengan petunjuk kabel pasangan berpintal (twisted pair) atau kabel fiber optik. Ia bisa beroperasi pada kecepatan 4 Mbps. Oleh karena penggunaan Ethernet yang semakin popular, lingkungan sekolah semakin kurang menggunakan Gelang Token.

Protokol Jaringan Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
     Merupakan satu protokol jaringan terutama untuk menghubungan dua atau lebih jaringan area lokal, untuk meliputi wilayah yang jauh jaraknya.
     Cara masuk (access method) yang digunakan oleh FDDI juga melibatkan pengiriman token. FDDI menggunakan topologi fisik Ring kembar. Pengiriman biasanya terjadi pada salah satu dari token atau Ring, namun begitu jika kegagalan di dalam jaringan, sistem tersebut akan menggerakkan informasi secara otomatis menggunakan perjalanan jaringan yang kedua menciptakan satu jaringan baru yang lengkap.
     Kelebihan yang signifikann untuk penggunaan FDDI adalah kecepatan di dalam pengiriman informasi. Ia beroperasi menggunakan kabel fiber optic di 100 Mbps.




B. Perbedaan antara TCP dan UDP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
           Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Protokol Komunikasi TCP/IP
          Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, diantaranya adalah :
1. Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
           2. Protokol lapisan antar-host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
           3. Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
              4. Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM))
UDP ( User Datagram Protokol)
              UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
* Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
           * Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
           * UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
           * UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
           * UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
          * UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
         * UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
PENGGUNAAN UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
        * Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
        * Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
       * Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
       * Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
PESAN UDP
          UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0×11). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.
         Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.
PORT UDP
          Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.
Nomor Port UDP Digunakan oleh
53 Domain Name System (DNS) Name Query
67 BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP])
68 BOOTP server (DHCP)
69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137 NetBIOS Name Service
138 NetBIOS Datagram Service
161 Simple Network Management Protocol (SNMP)
445 Server Message Block (SMB)
520 Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)

C. Mekanisme 2 Host dengan Protokol TCP
Transmission Control Protocol (TCP)
TCP adalah suatu protokol yang berada di lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapisan dalam model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection – oriented) dan dapat diandalkan (reliable), memastikan paket yang mencapai tujuan sesuai keinginan pengirim. Pengirim dapat memastikan bahwa data yg dikirimkan ke penerima diterima dengan baik tanpa kehilangan data, tiba dalam urutan yang benar, dan tidak ada duplikasi. Ketika data tidak sampai dengan benar pada penerima, data akan dikirim ulang oleh penerima. Bila ada paket data yang lost atau hilang maka protokol TCP akan mengirim kembali dan apabila koneksinya terputus datanya akan di request kembali, sehingga paket data yang kita kirimkan itu pasti sampai ke pihak penerima.

TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
  • Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
  • Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP Checksum.
  • Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam “bahasa” yang ia pahami.
  • Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah bufferyang masih tersedia dalam pihak penerima.
  • Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
  • Mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut.
Segmen TCP
Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram merupakan satuan protocol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan menggunakan header IP dari protokol IP. Proses enkapsulasi data protokol TCP/IP: Data aplikasi + header TCP + header IP + header network interface (Ethernet, Token Ring, dll) + trailer network interface.
Sebuah segmen dapat berukuran hingga 65495 byte: 216-(ukuran header IP terkecil (20 byte)+ukuran header TCP terkecil (20 byte)). Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi dengan menggunakan header protokol network interface (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model) menjadi frame lapisan Network Interface. Gambar berikut mengilustrasikan data yang dikirimkan ke sebuah host.
Di dalam header IP dari sebuah segmen TCP, field Source IP Address diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Sementara itu, field Destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host tertentu yang dituju. Hal ini dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi one-to-one.
Three Way handshake
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan “Three-way Handshake“. Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).
  2. Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
  3. Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.
TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable.
Mekanisme Dasar TCP
TCP menggunakan 3 mekanisme dasar untuk memenuhi layanan connection-oriented :
a)     Paket-paket diberi label dengan nomor urutan (sequence number) sehingga servis TCP pada penerima dapat menyusun paket kembali dengan urutan yang tepat seperti saat sebelum dikirimkan.
b)    TCP menggunakan sistem ACK (acknowledgment),checksum, dan pengatur waktu untuk memberikan kehandalan. Penerima bisa memberitahu pengirim saat mengetahui ada paket yang belum datang atau terjadi error, atau pengirim bisa saja berasumsi bahwa paket yang dia kirimkan belum sampai ketujuan jika dalam rentang waktu tertentu penerima tidak memberikan acknowledgment. Pada kedua kasus tersebut, pengirim akan mengirim ulang paket tersebut.
c)     TCP menggunakan mekanisme yang disebut windowing untuk meregulasi aliran paket; windowing mengurangi kemungkinan paket dibuang karena buffer penerima terlalu penuh.
TCP melampirkan header pada data application layer; header mengandung field-field untuk nomor urut (sequence number) dan informasi-informasi yang diperlukan untuk mekanisme ini, dan juga berisi field-field untuk address yang dinamakan port numbers (nomor port), yang mengidentifikasikan aplikasi sumber dan aplikasi tujuan dari data. Data aplikasi dengan lampiran TCP Headernya kemudian dibungkus/dienkapsulasi kedalam paket IP untuk pengiriman.
Source dan Destination Port adalah field 16-bit yang menentukan aplikasi sumber dan aplikasi tujuan data. Seperti angka-angka lain yang dipakai oleh TCP/IP RFC 1700 mendeskripsikan semua nomor port yang sering digunakan dan yang tidak. Port number untuk aplikasi ini, ketika dipasangkan dengan IP address dari host aplikasi, disebut sebagaisocket. Socket secara unik mengidentifikasikan setiap aplikasi dalam network.
Sequence Number adalah angka 32-bit untuk menunjukkan letak/urutan dimana data yang sudah dienkapsulasi diletakkan dalam data stream dari pengirim. Misalnya, jika sequence number sebuah segment adalah 1343 dan segment terdiri dari 512 octet data, maka segment berikutnya seharusnya memiliki sequence number sebesar 1343 + 512 + 1 = 1856.
Acknowledgment Number adalah field 32-bit yang menunjukkan sequence number berikutnya yang pengirim tunggu dari penerima. Jika sebuah host menerima sebuah acknowledgment number yang tidak sesuai dengan sequence number berikutnya yang seharusnya ia kirim, maka host berasumsi bahwa paket ada yang hilang.
Header Length, kadang disebut Data Offset, adalah field 4-bit yang mengindikasikan panjang header dalam 32-bit words. Field ini diperlukan untuk mengenali permulaan suatu data karena panjang dari field options bervariasi.
Reserved, field 4-bit yang selalu di set 0.
Flags adalah delapan bit 1 yang digunakan untuk mengontrol aliran dan koneksi data. Flags dari kiri ke kanan adalah Congestion Window Reduced (CWR), ECN-Echo (ECE), Urgent (URG), Acknowledgment (ACK), Push (PSH), Reset (RST), Synchronize (SYN), dan Final (FIN).
Window Size adalah field 16-bit yang digunakan untuk mengontrol aliran data. Field ini menentukan jumlah oktet, dimulai dengan oktet yang diindikasikan oleh Acknowledgment Number, yang akan diterima oleh pengirim segment dari komputer seberang sebelum komputer pengirim berhenti mentransmisikan data dan menunggu acknowledgment.
Checksum berupa 16 bits, mencakup header dan data yang terenkapsulasi, memungkinkan untuk mendeteksi error.
Urgent Pointer adalah field yang digunakan hanya saat flag URG di set. Angka 16-bit akan ditambahkan pada sequence number untuk mengindikasikan berakhirnya data urgent.
Options, seperti namanya, menunjukkan pilihan yang dibutuhkan oleh proses TCP pengirim. Option yang paling sering digunakan adalah ukuran Maximum Segment, yang memberitahukan penerima ukuran segment terbesar yang pengirim sepakati. Field sisanya diisi dengan 0 untuk memastikan header length adalah kelipatan dari 32 octet.
Contoh Penggunaan TCP:
  1. Web Browser (http)
  2. Https
  3. Telnet
  4. E-mail
  5. File transfer                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Sumber :                                                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar