TUGAS 4.TOPOLOGI JARINGAN
Mesh, Tree, Hybrid, Daisy Chain
MATA KULIAH
JARINGAN INFORMASI DIGITAL
DIBIMBING
OLEH: MOH. SAFII, S.Kom
Oleh KELOMPOK 2 :
1. ANDIKA
SEPTYAWAN
2. BINTI NURUL
QOMARIYAH
3. ERWIN SEPTI
4. FREDERICHA
ALEXANDRA
5. MITHA OKTAVIANA
DAVID
TOPOLOGI
JARINGAN
Topologi
pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi
menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan
topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik
menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua
komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana
informasi atau aliran data dalam jaringan. Kabel atau koneksi dalam physical topology seringkali
mengenai media jaringan (atau media fisik). Memilih bagaimana komputer-komputer
akan dihubungkan dalam suatu jaringan sangat penting (terlebih lagi dalam
jaringan perusahaan.)
Video 1.Macam Topologi
Topologi suatu jaringan didasarkan
pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem
jaringan. Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan
perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk
jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan
mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati
kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masing ‐ masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Topologi merupakan suatu
pola hubungan antara terminal dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat
kaitannya dengan metode akses dan media pengiriman yang digunakan. Topologi
yang ada sangatlah bergantung dengan letak geografis dari masing-masing
terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian
pesan, serta kecepatan dari pengiriman data Model penyambungan antara komputer
(topologi) didalam sebuah jaringan ada beberapa macam model, disini kelompok
kami akan membahas empat model yaitu:
A.TOPOLOGI
JARINGAN MESH
Video 2.Topologi
MESH
Topologi
jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran
harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi
1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya
jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga
relatif mahal dalam pengoperasiannya. Topologi MESH dibangun dengan
memasang link diantara atation-station.
Gambar
2. Struktur Topologi MESH
Karakteristik
Topologi MESH
• Topologi mesh memiliki
hubungan yang berlebihan antara peralatan‐peralatan yang
ada.
• Susunannya pada setiap
peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu
sama lain.
• Jika jumlah peralatan
yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk
dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Video 3.Topologi
MESH
Instalasi
Mesh
Kebanyakan jaringan yang
menggunakan topologi mesh akan mengalami kesulitan dalam instalasi jika
peralatan yang terhubung jumlahnya bertambah banyak, karena jumlah hubungan
yang disambungkan semakin banyak jumlahnya. Jadi jika ada n peralatan
(komputer) yang akan kita sambungkan, maka perhitungannya adalah n(n-1)/2. Jadi
jika terdapat 5 komputer, maka hubungan yang akan dibuat sebanyak 5(5-1)/2 atau
10 hubungan. Jadi jika komputer yang terhubung semakin banyak maka semakin
banyak pula hubungan yang akan diatur. Topologi ini cocok untuk digunakan pada
sistem yang kecil.
Keuntungan dari Penggunaan Topologi Mesh
Keuntungan dari penggunaan topologi mesh:
v Keuntungan
utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
v Terjaminnya
kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
v Relatif
lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian dari Penggunaan Topologi Mesh
Topologi mesh mempunyai kekurangan
sebagai berikut:
v Sulitnya
pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah
komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
v Biaya yang
besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
B. TOPOLOGI
TREE (Topologi Hirearchial)
Gambar 3. Topologi Tree
Topologi
Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi Star. Seperti
halnya Topologi Star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga
terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur
traffic di dalam jaringan. Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada
topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat
memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya
terhubung melalui secondary HUB.
Pada
topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap
perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya
terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Pada
topologi tree, Central HUB adalah selalu sebagai Active HUB sedangkan Secondary
HUB adalah Passive HUB. Tetapi pada pelaksanaannya, Secondary HUB bisa juga
sebagai Active HUB apabila digunakan untuk menguatkan kembali sinyal data
melalui secondary HUB lainnya yang terhubung.
Karena
pada dasarnya topologi ini merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star,
maka kelebihan dan kekurangannya pada topologi star juga dimiliki oleh
topologi tree. Perbedaannya adalah HUB dan kabel yang digunakan menjadi lebih
banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya dengan
mempertimbangkan segala hal yang terkait, termasuk di dalamnya adalah tata
letak ruangan. Meskipun demikian, topologi ini memiliki keunggulan lebih mampu
menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang
dimiliki oleh HUB.
Keunggulan jaringan model pohon seperti ini adalah dapat
terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan setiap saat. Sebagai contoh,
perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan serta
pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah,
apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi maka kelompok lainnya yang
berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Selain itu cara kerja jaringan
pohon ini relatif lebih lambat.
C. OPOLOGI HYBRID
Gambar 4. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah topologi dengan penggabungan
beberapa topologi atau gabungan antara topologi tree dan topologi star, atau
gabungan ketiga-tiganya, yaitu gabungan star, ring dan tree. Dimana sebenarnya
penggabungan ini adalah hasil penggabungan fisik jaringan itu sendiri.
Kombinasi
dari dua atau lebih topologi yang berbeda akan menjadi sebuah topologi hybrid.
Ketika topologi dasar yang berbeda yang terhubung ke satu sama lain, hal ini
tidak menampilkan karakteristik dari setiap topologi satu tertentu. Ketika ada
suatu topologi bintang yang terhubung topologi bintang ke yang lain, masih
tetap merupakan topologi star. Namun, ketika sebuah topologi
bintang dan topologi bus yang terhubung ke satu sama lain, menimbulkan
pembentukan topologi hibrida. Seringkali ketika topologi yang terhubung ke satu
sama lain, tata letak dari topologi yang dihasilkan sulit dipahami,
bagaimanapun, topologi yang baru ini bekerja tanpa masalah.
Gambar
5. Topologi jaringan hybrid tree
Keuntungan dari
Topologi Hybrid
- Fleksibilitas, karena jenis topologi ini dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan yang berbeda.
- Memiliki toleransi kesalahan yang lebih baik.
- Setiap jenis topologi dapat dikombinasikan dengan yang lain tanpa membuat perubahan apapun pada topologi yang ada.
- Kecepatan topologi konsisten, karena menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahan, sehingga lebih efisien.
- Kelemahan dari topologi berbeda yang dihubungkan diabaikan dan hanya kekuatan dipertimbangkan. Sehingga sangat efektif dan efisien.
|
Gambar 6. Topologi hybrid-star
Kerugian dari Topologi Hybrid
·
Pengelolaan topologi sulit,
karena topologi yang berbeda datang bersama dalam satu topologi
·
Mahal biaya perawatannya karena
biaya hub yang tinggi yang harus terus bekerja dalam jaringan bahkan ketika
salah satu dari node turun. Selain itu biaya pemasangan kabel juga meningkat
karena banyak kabel yang harus dilakukan dalam
topologi ini.
·
Instalasi dan konfigurasi topologi sulit.
Karena terdapat topologi berbeda, yang harus dihubungkan satu sama lain. Pada
saat yang sama, itu harus memastikan bahwa tidak satupun dari mereka gagal dan
ini membuat instalasi dan konfigurasi yang sangat sulit.
Gambar
7. Topologi jaringan hybrid gabungan beberapa topologi
Video 4.TOPOLOGI HYBRID
D.TOPOLOGI DAISY CHAIN (LINEAR)
Gambar 8.Topologi Daisy Chain
Topologi
Daisy Chain merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring yaitu
setiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui kabel dan membentuk
saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri. Sistem informasi jaringan mengirim informasi
menyusuri rantai ke atas atau ke bawah hingga mencapai sasarannya. Dalam membangun sebuah jaringan
adakalanya tidak hanya memakai satu topologi saja, tetapi ada yang menggunakan
gabungan dari beberapa topologi sesuai dengan resikonnya.
Gambar
9.Diagram Daisy Chain
Karakteristik
TOPOLOGI DAISY CHAIN
·
Menggunakan tehnik yg lbh efisien
·
menggunakan hardware poll
· Seluruh modul I/O tersambung dalam seluruh
interupsi CPU secara melingkar chain
· Apabila ada permintaan interupsi maka CPU
akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai
menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.
Keuntungan dan kelemahan
Topologi Daisy Chain
Keuntungan
:
Instalasi
dan pemeliharaannya murah.
Kerugian
:
Kurang
handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman)
SUMBER RUJUKAN
·
http://bayoe.staff.uns.ac.id/files/2008/10/topologi_jaringan.pdf
· http://irianto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16423/TOPOLOGI+JARINGAN+note.pdf
·
http://directory.umm.ac.id/Operating%20System%20Ebook/SUSE/suse2.pdf
·
http://deris.unsri.ac.id/materi/deris/infrajarkom.pdf
·
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20162/3/Chapter%20II.pdf
·
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Jaringan_Komputer.pdf
·
http://sinau.unissula.ac.id/homepage/files/PengenalanJarKom.pdf
·
http://ghanoz2480.files.wordpress.com/2008/06/ghanoz-2480-topologi-jaringan1.pdf
·
http://slatrak.wordpress.com/tag/topologi-jaringan-hybrid/
·
http://fleahlit.web.id/2008/04/24/topologi-jaringan-tambahan/
·
http://www.youtube.com/watch?v=OYJmWN4ex6o
·
http://www.youtube.com/watch?v=pfhrXLncibY
·
http://www.youtube.com/watch?feature=endscreen&v=lGP6cc1kJMw&NR=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar