Rabu, 21 Desember 2011

Ilmu Astronomi di dalam Al-Qur’an


Astronomi secara umum adalah ilmu yang berkenaan dengan perbintangan. Ilmu ini merangkumi pemerhatian maupun penjelasan berkaitan perkara yang berlaku di luar bumi dan atmosfera bumi. Ilmu astronomi boleh juga diartikan dengan ilmu falak.
Mengikuti Dictionary of Astronomy (lllingworth, 1979) maksud astronomi ialah kajian terapan dan teoritis mengenai objek-objek langit/luar angkasa, ruang-ruang di antaranya dan tentang alam semesta secara keseluruhannya. Di bawahnya, secara tradisi, ialah astrometri(atau astronomi posisi) dan mekanik luar angkasa. Ilmu falak pula secara tradisi, lebih tertumpu kepada astrometri yaitu kajian tentang posisi objek luar angkasa dan pergerakannya dengan perjalanan masa. Perkembangan ilmu astronomi seharusnya sejajar dengan perkembangan ilmu falak karena maksud dan permulaan keduanya hampir sama.
Langit dan bumi
"Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana kami meninggalkan dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai cacat sedikitpun ?" [Qaaf:6].

 
Langit dijadikan tanpa tiang yang menyangga  
"Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menunundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu menyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu." [Ar-Ra'd:2].
"Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu, dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik." [Luqman: 10].
Keseimbangan dan kejadian yang mengagumkan
"Katakanlah, "Siapakah Pemilik langit yang tujuh dan Pemilik 'Arsy yang besar? Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah, " Maka apakah kamu tidak bertaqwa?Katakanlah, "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" [Al-Mu'minuun: 86-88].
"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan." [Ar-Rahmaan: 5].
Tujuan pergerakan matahari dan bulan
"Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." [Al-An'am: 97].
Tujuan penciptaan bintang-bintang
"Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tand-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui."
[Al-An'am: 97].
Allah menegaskan timbulnya rasa takut dalam diri manusia apabila meneliti kejadian  di langit dan bumi
"Dan demikian (pula) di antara amanusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama*. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
[Faathir: 28].
*Yang dimaksud dengan ulama dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaanAllah.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu  benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." [Ar-Ruum: 23].
Pergerakan benda langit yang teratur
"Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikinlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua*. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edarnya." [Yaasiin: 38-40].
*Maksudnya: bulan-bulan itu pada awal bulan, kecil berbentuk sabit, Kemudian sesudah menempati manzilah-manzilah, dia menjadi purnama, Kemudian pada manzilah terakhir kelihatan seperti tandan kering yang melengkung.
"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian iitu melainkan dengan hak*. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertaqwa." [Yunus: 5-6].
*Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.
Sifat matahari dan bulan
"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya." [Al-Furqaan:61].
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?" [Nuh: 15-16].
Sistem matahari dan pergerakannya
"Dan Dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduannya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al-Anbiyaa': 33].
"Tidakkah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar padan garis edarnya." [Yaasin: 40].
Semua benda langit tunduk di bawah kekuasaan Allah Ta'ala
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy*. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam." [Al-A'raaff: 54].
*bersemayam di atas 'Arsy ialah salah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
"Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
[Luqman:29].
Jarak luar angkasa yang amat luas
"Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata, "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antar masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)." [Az-Zukhruf: 38]
"Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahri dan tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya*." [Ar-Rahmaan: 17]
*dua tempat terbit matahari dan dua tempat terbenamnya ialah tempat dan terbenamnya matahari di waktu musim panas dan dingin.
Kemungkinan manusia untuk menaklukan dan melampui batas-batas alam
"Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan."
[Ar-Rahmaan: 33]
Berbagai hal dan kejadian ilmu astronomi yang disebutkan di dalam Al-Qur'an ini adalah manifestasi kepada kekuasaan serta keagungan yang maha mencipta. Al-Qur'an bukanlah kitab astronomi. Karena itulah keberadaan bintang-bintang hanya diceritakan secara umum dan tidak diceritakan secara khusus tempat atau kedudukasn bintang tersebut. Fakta-fakta astronomi diuraian di dalam Al-Qur'an dengan cara yang tersendiri agar manusia lebih memahami tanda-tanda kebesaran-Nya.

 
            Sumber : Ash-Shohwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar