Usia Muda, siapa sich yg ga’ pernah merasakannya? Hampir semua manusia melewati masa-masa ini sebelum mereka memasuki usia dewasa. Banyak yg bilang kalo saat remaja adalah kritis kehidupan. Masa sich…namun ada benernya juga, berdasarkan survey nie, menunssjukkan hampir satu diantara tiga atau 29,8 persen remaja Jepang menyatakan setuju dengan kalimat yang menyatakan “Saya merasa kesepian” yg diikuti oleh remaja Eslandia 10,2 persen. Demikian menurut laporan hasil survey yg meliputi 24 dari kumpulan negara-negara yg tergabung dalam Organisasi kerjasama ekonomi dan pembangunan, OECD dgn jumlah total anggotanya 25 Negara. Perancis dan Inggris memperoleh angka yg lebih rendah yaitu 6,4 persen dan 5,4 persen. Dan tau ga’ sobat, ujung-ujungnya pemuda sana banyak yg bunuh diri. Ternyata ga’ hanya di Jepang saja, di USA ato Amerika juga gitchu..tapi belum terpublish aja kali ya…Hem…trus gmana ya seorang remaja tangguh itu…?
Sobat nie ada beberapa tipz menjadi remaja tangguh, remaja yg ga’ gampang down, remaja yg ga’ gampang bunuh diri…Upz
1. Belajar memahami realitas remaja
Dunia Remaja adalah suatu dunia yg menurutku ada zona nyaman tersendiri, tapi kadang ada ga’ nya sich. Dunia remaja, sering melambungkan angan-angan menembus batas realitas. Mereka ingin menjadi siapa saja, dan menjelma menjadi apa saja, sementara mereka belum apa-apa. Hasrat dan keinginan seringkali melampaui kapasitas diri dan kemampuan. Maka remaja adalah pribadi yg sering lupa daratan. Hidupnya sering di awang-awang. Lebih layak disebut pengkhayal ketimbang sekedar pemimpi kesiangan. Sepakat ga’ nie..?
Contohnya gini deh, sehari kamu nonton TV berapa kali? Trus belajar rumus matematika, fisika sampe hafal berapa kali? Hafal rumus dan Al-Qur’an atau lebih hafal gossip terkini di infotaiment? Pilih jadi apa bertemu manusia-manusia sakti seperti Hatake Kakashi, gurunya Naruto, atau Seijuro Hiko, master jurus Hiten Mitsurugi-nya Kenshin, untuk mengangkat mereka sebagai murid atau bertemu Allah di Syurga-Nya kelak?
Hm…itulah sebagian realitas pemuda atau remaja, seakan mereka mempunyai dunia sendiri. Mereka lebih suka nonton TV, baca komik dan novel dibanding belajar atau mengkaji nilai-nilai ajaran Islam yang mulia. Dan mereka baru tersadar kembali setelah mereka kembali ke bangku sekolah dan mereka bukanlah pahlawan dalam novel atau komik itu. Duhai sobat, benarkah kita ternyata hanya remaja-remaja yg pemalas, yg hanya bisa berfantasi, dan selalu menjadi pencundang di dunia nyata? Hiduplah di dunia nyata. Hidupmu yg sesungguhnya.
2. Jadilah orang yg rajin, jangan malas
Setiap kemalasan, ujungnnya pasti penyesalan..Maka, remaja yg tangguh adalah yg bergerak di alam nyata. Yg ada di hadapan mereka, itulah yg mereka tatap dengan semangat. Mereka belajar, bekerja, beraktivitas, dan berusaha merengkuh segala yg mampu mereka rengkuh, “Mumpung masih muda, saya harus melakukan segala hal yg terbaik. Saat tubuh sudah rapuh, saya tak akan mampu melakukannya lagi.” Itu tekad pemuda sejati. Are u ready friends??
3. Menjaga Identitas Diri Jangan malu mengaku sebagai Muslim
Sesungguhnya agama (yg diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (Ali Imran: 19) Barangsiapa mencari agama selain agama dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan diakhirat termasuk orang-orang yg rugi.(Ali Imran: 85) Jagalah identitas asli kita sebagia manusia, sebagai remaja, dan sebagai pemeluk agama Islam. Soal gaul, modis, trendy, itu hanya pelampiasan dari orang-orang yg kehilangan identitas diri. Sekolah, bukan tempat yg harus dibenci. Masjid, jangan menjadi lokasi yg paling dijauhi. Buku-buku pelajaran, kitab kumpulan hadist dan dzikir, Al-Qur’an sebagai Kitab Suci, harus menjadi sesuatu yg paling banyak menemani kita. Merasalah malu, bila kamu jauh dari semua itu. Saat kamu berhasil melakukan itu, semua teman dan lawan akan menghormati kamu. Siapa pun akan merasa segan kepada kamu.
Tapi saat kamu larut dalam gelombang kehidupan remaja, tak ada orang yg akan menganggap kamu hebat dan punya segalanya. Menjadi populer, beken dan banyak teman pun kamu tak lantas dihormati. Manusia menjadi mulia karena sadar bahwa sebagai manusia is hanya ciptaan, bukan pencipta. Ia hanya penyembah, bukan yg disembah. Dari kesadaran itu, kita akan tahu bahwa isi hidup kita tak mungkin lari dari tugas-tugas sebagai hamba Allah. Wah, bertapa beratnya kita sebagai pemuda. Saat glamour kehidupan remaja masa kini semakin menjanjikan sejuta keindahannya, kita justru berlari ke tepi sajadah, bersujud dan merunduk pasrah di hadapan Allah. Saat kebanyakan teman-teman kita sedang tertawa riang menyaksikan pentas-pentas remaja, kita justru asyik masyuk dengan dzikir dan wirid sesuai shalat. Lihatlah, setelah bersuka ria, mereka akan pulang dengan lunglai, seperti kehabisan darah. Saat kembali ke dunia nyata, mereka baru sadar bahwa yg mereka lakukan hanyalah kesia-siaan belaka.
4. Membentuk lingkungan sendiri untuk menjadi remaja tangguh, jangan rela dibentuk oleh lingkungan
Berusahalah untuk membuat dan menciptakan lingkungan. Sebagai remaja muslim, ubahlah label di setiap hal yg melingkari anda menjadi Islami. Kalau engkau memperturuti (keyakinan atau amalan) kebanyakan manusia di bumi ini, pasti mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.(Al-An’aam: 116) Kita boleh tinggal di tempat berbeda-beda, memiliki kawan dan kenalan di mana-mana, berpindah ke mana saja kita dibawa orang tua kita. Tapi setiap kita menemui sebuah lingkungan, tapi buatlah agar lingkungan itu terpengaruh dengan kehadiran kita.
Caranya sesungguhnya mudah saja. Buat saja aktivitas, kebiasaan seperti yg sudah biasa kita lakukan. Selama itu baik dan benar, lakukan saja. Biarlah kebanyakan orang di lingkungan itu tidak terbiasa melakukannya. Lama-kelamaan, pasti akan berkerumun juga teman-teman yg menyukai kita. Bila ada masjid sepi, kita lah yg memakmurkannya. Bila di kampong itu jarang terdengar suara bacaan Al-Qur’an, kita lah yg melantunkannya. Sederhana saja, tapi kadang butuh mental yg kokoh. Dan ternyata, asal ada ilmu, dan kita selalu mendekatkan diri kepada Allah, mental kuat itu akan dengan sendirinya menjadi milik kita. Percaya deh. Duhai, betapa benar ungkapan Imam Syafi’i, sesungguhnya pemuda sejati adalah yg berilmu dan bertakwa.
sumber:voa-islam.com, www.majalahelfata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar